Kemarin
(8/7), beberapa pengurus dan anggota UKPKM MEDIA UNRAM melakukan kunjungan ke rumah
salah satu alumni kita yang sangat membanggakan, bang Mail KOMPAS. Sebenarnya
nama lengkapnya Ismail Zakaria tapi supaya lebih mudah membedakankannya dengan
bang Mail Mail yang lain, jadi kita sematkan saja nama koran besar tempatnya
sedang bekerja sekarang di belakang namanya, sehingga kita tidak perlu repot-repot
salah paham mengira sedang mengujungi bang Mail (yang bisa) Pantonim itu,
walaupun sebenarnya bilang alumni saja sudah cukup sih hahaha :D *abaikan
Sekitar
pukul setengah sebelasan kami sampai di rumah bang Mail tepatnya di Kuang Jukut,
Pringgarata, Lombok Tengah. Kami disambut hangat oleh keluarga besar bang Mail.
Seperti mengerti benar bahwa perjalanan dari Mataram ke Lombok Tengah cukup
membuat perut agak keroncongan, kami langsung disuguhkan makan siang yang
sangat mencengangkan. Ada lobster, sirip ikan hiu, kulit kerang ajaib… (tapi ..
bohong! :p) Kami disuguhkan makanan khas hari raya idul fitri, ada opor ayam,
daging, dan telur yang rasanya menggoyang lidah. Maknyus deh pokoknya. Sembari
menyantap makan siang, kami dimanjakan oleh suara bang Mail yang menceritakan
pengalamannya bekerja di Kompas Padang dan cerita-cerita nostalgia saat dulu
masih menjadi anggota UKPKM Media UNRAM.
Setelah
menyantap makan siang, bang Ade bahkan sampai dua ronde (hehe peace bang!),
seperti tradisi menyambut tamu khas Lombok, makanan ringan pun keluar. Di
dulang itu, bisa di tebak, ada poteng yang manis dan segar, kue bawang yang
gurih, kacang atom manis, dan jajanan aneh sebentuk kripik ubi berbalut saus
berwarna merah menggoda. Jajanan itu agak berbeda dari yang lain yang biasa
kami kenali di Lombok, dia seperti pendatang, rasanya pedas manis dan gurih.
Tak berhenti-berhenti kami mengudap kudapan agak asing itu. Tapi bang Ade
karena keasingannya jadi tidak tertarik untuk mencoba. Belakangan, saat kami
hendak pulang barulah bang Mail mengungkap bahwa itu kripik balado oleh-oleh
dari Padang, dan akhirnya bang Ade pun buru-buru mencoba sebelum pulang :D :D
:D
Traktiran Menonton
film Rudy Habibi
Perlu
diketahui hal yang sudah kita ketahui bersama, bahwa para alumni-alumni UKPKM
Media Unram sangat terkenal dengan keloyalitasan dan kekakaan serta
kebapakannya. Setelah dijamu dengan sangat hangat di rumahnya, kami kemudian
ditraktir oleh bang Mail nonton film yang sedang hits banget akhir-akhir ini;
Rudy Habibi (Habibi & Ainun 2) di LCC. Wah semoga amal dan kebaikan bang
Mail diterima disisiNya. Amin :3
Saya
pribadi memiliki ekspektasi film prekuel dari Habibi & Ainun ini sama
menggetarkannya seperti film sebelumnya. Tetapi setelah menonton, entah mengapa
saya merasa sedikit kecewa karena merasa tak terpuaskan seperti saat menonton
film Habibi & Ainun saat disutradai oleh Faozan Rizal, meskipun Acting Reza
Rahardian seperti biasa selalu memukau.
Saya
memiliki beberapa catatan mengenai film yang disutradai oleh Hanung Bramantyo
ini. Yang pertama saat adegan kondom yang dijadikan balon. Entah mengapa logika
saya agak terganggu karena masa sih pada tahun segitu sudah ada bisnis
prostitusi di daerah yang cukup terpencil dan masih memiliki adat istiadat yang
sangat kental seperti Pare-pare, dan mendapatkan kondom bekas sebegitu
mudahnya. Humor ini saya rasa sangat tidak pas disuguhkan pada film yang
kemungkinan ditonton oleh keluarga yang membawa serta anak-anak barugede yang
kemudian akan bertanya “itu apa?”. Selain itu, Karakter antagonis laskar pemuda
terkesan terlalu kesinetron-sinentronan. Fashion baju yang digunakan oleh si putri
Solo saya rasa juga terlalu kekinian. Saya memang agak tidak paham fashion tapi
beberapa busana yang dikenakan pemeran Rudy Habibi terlihat terlalu kekinian,
seperti yang digunakan dalam banyak film-film korea. Terakhir, kisah cinta
antara Habibi dan Illona itu… oh ayolah, kenapa judulnya tidak Habibi &
Illona saja.
Terlepas dari beberapa kritikan, saya rasa
film ini sangat pas ditonton oleh pemuda-pemudi yang berorganisasi seperti
kita. Konflik dalam organisasi mahasiswa yang digarap dalam film ini rasanya memang
pas dan menyindir. Apalagi saat buat acara kemudian yang terlibat sedikit saja,
sementara yang lain lebih memilih bersenang-senang saja.:D :D
Nah…
begitulah catatan perjalan kami mengujungi bang Mail KOMPAS yang berujung pada
traktiran nonton film. Sangat menyenangkan rasanya bisa kumpul-kumpul dan
berdiskusi bersama dalam suasana santai seperti kemarin bersama alumni kita.
Abang-abang dan mbak-mbak alumni yang lain, kami tunggu undangannya yaa… dan
buat bang Mail, terimakasih traktirannya!!!! :D :D
Komentar
Posting Komentar