Langsung ke konten utama

Kenapa harus ‘terpaku’ nungguin pelangi, kalo bisa nikmatin hujan?




Eits, jangan salah sangka dulu ya! Note ini sama sekali gak bakalan ngebahas sesuatu yang berbau kegalauan, secara kan ngomongin hujan sering identik dengan nuansa melankolis gitu. tapi disini, khusus di note saya yang judulnya ada hujan-hujannya ini, saya bakalan ngebahas tentang ma sa lah. Iya masalah. Itu lho yang bahasa inggrisnya ‘problem’. Masih gak tau? *aduh anak siapa sih inih?! >_<
Well, kamu pernah punya masalah gak? Entah itu masalah cita-cita kamu, study kamu, keluarga kamu, sahabat kamu, atau tambatan hati kamu #eaaaaaa hahaha
Pasti pernah donk ya? Atau justru kamu sedang punya masalah sekarang? Bagus kalau begitu! Itu berarti kamu sedang membaca  note yang tepat ^_^ hehehe
Kamu pasti pernah denger kutipan yang bilang “Hemat pangkal kaya ….” eh bukan bukan! Bukan yang ini!! Maksud saya kutipan yang kurang lebih bilang “Selalu ada pelangi setelah hujan”. Pasti pernah donk! Kamu kelewat kuper kalau gak pernah denger itu kutipan -_-  kutipan itu biasanya dijadiin nasihat standar waktu kita curhat ada masalah sama temen. Sama standarnyalah waktu kamu cuma dibilang ‘sabar ya!’ huft! Itu ngeselin banget ga sih? (eh’ kok jd curcol O.o)
Sebenernya nasihat itu indah sih, kurang lebih artinya abis masalah pasti ada kebahagiaan sesudahnya. Masalah diibaratin hujan dan pelangi diibaratin kebahagiaan. Pada awalnya, saya suka banget sama kutipan itu. Sukaaaaaaa banget. Ngena gitu di hati #eaaaaaa hehehe tapi setelah dipikir-pikir, saya berubah pikiran. Kok saya jadi gak setuju ya? Abisnya, FAKTANYA GAK SELALU ADA PELANGI SETELAH HUJAN!” coba aja buktiin, bentar lagi musim hujan kan (yatta yatta yatta ^^) tungguin aja dan buktiin sendiri kalau gak selalu ada pelangi setelah hujan. Sama seperti masalah kita. Kadang lebih dari satu dari sekian banyak masalah kita gak berakhir dengan bahagia T.T (ini gak curcol, pengalaman banyak orang week:p)
Karna itu, dari pada bilang “selalu ada pelangi setelah hujan” yang bisa buat kita terlalu berharap akan munculnya ‘pelangi’ sampe-sampe kadang kita benci sekali sama ‘hujan’ yang gak berhenti-henti, trus pelanginya gak langsung muncul pula, gimana kalo kita nikmatin ‘hujannya’ aja? Oh c’mon dear … rain is not so bad ^_^ Kita bisa liatin titik-titik hujannya yang cantik, nikmatin suaranya dan aromanya yang khas sambil minum teh ato makan bakso, atau bisa juga tidur nyenyak dibalik selimut. Hehehe *abaikan

Jadi maksudnya kita nikmatin masalah kita, gitu?

Pinter! ^_^ ini bukan berarti kita jadi berkelut di zona nyaman kita lho, berusaha untuk segera menyelesaikan masalah harus donk, cuma jangan terlalu dihayati seakan-akan cuma kamu di dunia ini yang punya masalah yang paling besar. Oh ayolah …. Setiep orang punya masalah, hambatan, sama luka mereka masing-masing kok. Bukan cuma kamu aja. Jadi, walaupun gak selalu ada pelangi setelah hujan, tapi percaya deh, selalu ada waktu dimana hujan bakalan berhenti, dan kalau kita tetep percaya selama musim hujan itu, pasti ada waktunya kita bisa lihat pelangi. Jadi selama waktu kita nunggu pelangi itu, gak ada salahnya kan untuk nikmatin hujan? :D

Kesimpulannya, nikmatin aja setiep masalah yang ada, kan kita emang hidup buat ngumpulin masalah trus diselesein. Berusaha terus buat nyelesein masalah kamu dan lewatin semua rintangan yang ada tanpa putus asa, karna kita harus bener-bener yakin, usaha keras itu takkan menghianati ^_^

Udah gitu aja! :D
Terimakasih sudah mau baca cuap-cuap saya yang sederhana ini sampe akhir. ABC aja buat yang kurang setuju! Ambil yang baik, Buang yang buruk, Ciptakan yang baru!

Terus semangat ya, Allah with you! With you! With you! :D
*****
Novita Hidaya__25th September, 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Novelet: "Maroona" full

MAROONA (full) Hatiku tengah berlayar                                                                                         Di tengah lautan yang luas dan biru Kilauan airnya memantul menyinariku           Hatiku tengah berlayar Ditengah lautan yang luas Seisinya bernyanyi untukku Entah sampai kapan ia akan terus berlayar Entah seberapa luas laut yang akan diarunginya lagi Sampai kini belum ada dermaga yang membuatnya berhenti Berhenti untuk menyandarkan hari-hari Berhenti untu...

2 Hari Bareng Eva Celia

It was such an amazing experience! Satu kalimat yang mewakili dua hari jadi LOnya Eva Celia untuk Konser Senggigi Sunset Jazz Festival yang diadain di Lombok, tanggal 9 Desember kemaren. Awalnya surprise banget waktu suatu hari, tiba2 dapet whatsapp dari Mbak Githa, "Mau gak jadi LOnya Eva Celia?" Oh my God!!! Can you imagine my feeling? Saya yang biasanya kalo gabut di kantor suka streaming lagunya Eva Celia dan Ayahnya Indra Lesmana, tiba-tiba diminta jadi LOnya. Wah! Ini hidup kok ajaib banget ya.. Kira2 gitu deh suara hati saya sambil jingkrak-jingkrak saking bahagianya. Jujur di awal, saya gawah banget gak tau apa itu jadi LO artist lol. Trus langsung aja gitu search di google baca-baca artikel di blog orang-orang yang pernah punya pengalaman jadi LO artis. Kalau kata tante Wikipedia sih, LO atau Liaison officer adalah seseorang yang bertugas menghubungkan dua lembaga untuk berkomunisasi dan berkoordinasi mengenai kegiatan antarlembaga. Tapi menurut hemat saya s...

Bagaimana Kami Masih Hidup Setelah Dibunuh: Napak Tilas Pembekuan UKPKM Media Unram

(persma underwater, doc. crew media unram) Mau tidak mau kita harus mengakui, kita sempat koma selama periode kepengurusan tahun 2015-2016. Iya, koma. Kondisi dimana kita tak bisa mengendalikan tubuh kita secara maximal. Organ-organ dalam kita masih berfungsi, tetapi kita tidak mampu melakukan hal-hal yang biasanya (seharusnya) kita lakukan. Atau mungkin lebih tepatnya, kita kesurupan! Kondisi dimana, raga kita ditempati oleh “jin”, sementara kita tidak bisa mengendalikan tubuh kita selama bebrapa waktu sampai si jin ngerasa kewalahan sendiri dan mengembalikan tubuh kita. Oh well, pengandaian saya mungkin kurang tepat. Tetapi yang jelas, pengambil alihan sekretariat dan pergantian kepengurusan oleh pihak rektorat secara sepihak tempo hari, mau tidak mau harus kita akui membuat kita (seolah-olah) mati di kalangan banyak pihak. Bagaimana tidak? Setiap turun liputan untuk web, ada saja beberapa kawan yang iseng menanyakan “Loh bukannya Media Unram udah mati ya?” Kan menyeb...