"We" versus "Time"
“...Karena hidup itu bukan masalah “berapa umurnya?” Tapi “berapa
banyak hal bermamfaat yang telah dilakukan sepanjang umur itu?”...
***
Pernahkah berfikir bahwa 24 jam dalam sehari itu masih kurang?
Beribadah, belajar, kerja, tidur, kumpul sama keluarga,
kumpul sama temen-temen, ngelakuin hobby, ngerjain tugas... belum lagi waktu
yang dipakai buat males-malesan, juga galau-galauan. Tik, sedetik, tok, dua
detok... ehh malah udah 24 jam aja. Ngerasa dikibulin waktu. Pernah gak kira2
begitu? Apa malah justru sebaliknya, merasa 24 jam dalam sehari itu terlalu
puanjang sampai-sampai tangan ini tiba-tiba gatel pengen gelindingin matahari
kaya’ gelindingin bola boling, trus JRENG! Berharap hari berganti begitu saja.
hahaha
Saya rasa semua kita, pasti pernah merasakan keduanya. Merasakan
point yang pertama ketika sedang sibuk-sibuknya. Dan merasakan point kedua
ketika sedang menunggu. Duh tau sendiri deh rasanya bagaimana. Terlepas dari kedua point itu, kita manusia,
khusunya para pemuda-pemudi dalam usia produktiv dituntut untuk bisa memaksimalkan
waktu yang ada. Ini kalau kita mau peduli sama waktu, kalau enggak? Ya silahkan
pergunakan sesuka hati... tapi jangan salahkan siapa-siapa ya kalau misalnya
nanti sudah tua baru nyadar ternyata selama ini, hidup sama sekali gak
berkualitas. Kalau gak nyadar gimana? Pasti sadar kok, kalau gak di dunia ini
nanti disadarin sama malaikat di dalam kubur. Terserah pilih yang mana, sadar
sendiri atau disadarin malaikat... O.o
Well, untuk memaksimalkan waktu. Kita butuh menejmen waktu
yang akurat, tajam dan terpercaya. Nah loh? (perasaan pernah denger selogan itu(“<... lupain deh. Lanjut...
Dari pada bertengkar dengan waktu, yuk kita kerja sama aja. Walaupun
sebernarnya waktu sama sekali tidak diuntungkan maupun dirugikan. Tapi setidaknya
kita punya itikat baik supaya nanti kita bisa lulus sidang dipengadilan akhirat
ketika ditanya selama ini hidup ngapain aja di dunia...
Berikut sedikit tips untuk memenej waktu dengan baik:
YANG PERTAMA!
Buat target alias
visi yang mau dicapai. Ini penting banget, jangan sampai pergi tapi gak tau
mau kemana. Kan gak lucu, udah jalan jauh-jauh, berlelah-lelah, berkeringat, eh
tapi gak tau sebenernya mau kemana dan untuk apa. Contoh yang paling umum: “Target
mencapai cita-cita dan membahagiakan orang tua.”
YANG KEDUA!
Buat jadwal harian
yang sejalan dengan target. Gak usah formal-formal banget kaya’ jadwal
pelajaran disekolah. Cukup point-pointnya saja. Hari ini misalnya mau ngapain
aja, berapa jam untuk baca, berapa jam untuk belajar, berapa jam untuk tidur,
berapa jam untuk bantu-bantu dirumah de el el. Kalau gak ditulis diatas kertas
juga gak masalah, yang penting udah ditulis di otak, garis besarnya hari ini
mau ngapain aja. Nanti kelamaan, nulis jadwal di atas kertas jadi kebutuhan
sendiri.
Usahain kegiatannya yang bermamfaat ya.. kan gak keren kalau
misalnya isi jadwal hariannya kebanyakan hang out gak jelas, main video games,
atau nonton tv. :D
NB: Jadwal harian disesuaikan dengan pekerjaan ya! Jadwal mahasiswa
sama pelajar pasti beda. Begitu juga jadwal pekerja sama ibu rumah tangga
hehehe! ( -_-‘’
YANG KETIGA!
Utamakan prioritas. Usahakan
lakukan yang paling penting terlebih dahulu. Jangan sampai lebih mendahulukan
hobby ketimbang tugas. (wah ini beraat banget euy! >_<) Disaat seperti
inilah ketegasan sama diri sendiri sangat dibutuhkan. Emang gak mudah sih,
memerintahkan orang lain itu jauh lebih gampang ketimbang memerintahkan diri
sendiri. Terus berlatih tegas sama diri sendiri, itu kuncinya.
YANG KE EMPAT!
Jalankan dan biasakan.
Setelah membuat jadwal harian berdasarkan prioritas, saatnya menjalankan
dan biasakan. Bisa karena biasa. Sering denger kata itu kan? Tapi jarang banget
denger ada yang mempraktekkan dengan baik... dan kita harus jadi salah satunya.
Yang mempraktekkan dengan baik itu lho maksudnya...
Well, tips dari saya empat itu saja dulu. Udah siep mulai
memenej waktu belum???
*Tarik nafas!! Fiuuuhh...
Pasti ada banyak yang gak setuju, ada banyak yang lebih
memilih hidup mengalir seperti air. Merasa kalau memenej waktu itu begitu hitam
putih tak berwana. Eits jangan salah, air juga punya lintasan yang harus
dilalui. Memenej waktu disini bukan berarti terlalu menekan diri sendiri. Focus
dengan tujuan itu harus, tapi menikmati prosesnya itu seninya. Yuk belajar
untuk memaksimalkan waktu yang sedikit itu dengan hal-hal yang bermamfaat. Karena
hidup itu bukan masalah “berapa umurnya?” Tapi “berapa banyak hal bermamfaat
yang telah dilakukan sepanjang umur itu”... setuju? ^_^
Terakhir tulisan ini saya tutup dengan kutipan keren:
Demi masa...
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
Kecuali orang yang beriman dan orang-orang yang yang mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat dan menasehati supaya menetapi kesabaran.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
Kecuali orang yang beriman dan orang-orang yang yang mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat dan menasehati supaya menetapi kesabaran.
(al-Asr; 1-3)
Semoga bermamfaat! :)
***
(Mohon kritikan untuk
tulisannya dan bagi yang sudah sesepuh dalam urusan memenej waktu tolong
tambahkan tips ya?)
Novita Hidaya, Lombok
15th Oct, 2013
Komentar
Posting Komentar